Lakukan karena Dirimu
Usia remaja telah
disepakati oleh kebanyakan adalah usia penuh gejolak maupun gairah, penuh
letupan dan bersifat fluktiatif, secara psikologis masa pubertas atau dikata
awal keremajaan merupakan waktui dimana seorang manusia mengalami gejolak
mengenai mindset, keadaan batin
maupun laku, kesemuanya itu diakibatkan oleh perubahan biologis bentuk hormone dan bentuk tubuh tentunya dari
kanak-kanak menjadi remaja seutuhnya. Sifat imitatif,plagiat atau meniru adalah
salah satu tahap seorang anak manusia menuju kedewasaan. Nah.. sifat-sifat
tersebut biasanya muncul pada kanak-kanak karena ibarat sebuah hard disk kosong anak-anak itu bebas
termasuki file berbentuk pembicaraan, tingkah laku dll. Jika telah dewasa
diharapkan bisa mengutip, bukannya malah tetap nyaman pada sifat-sifat tadi,
meski seharusnya remaja sanggup menghasilkan karya sendiri . terlepas dari itu sedewasa-dewasanya manusia, walaupun dia
sanggup mencipta sendiri sebuah atau
banyak masterpiece, tetap fitrah
Tuhan berkehandak tidak ada manusia didunia ini yang mengerti atau ahli dalam
segala hal.
Sebuah maqolah demimkian: Ilmu Tuhan itu di
ibaratkan jika air seluruh air laut jadi tinta, dan seluruh pohon dimuka bumi
jadi pena, niscaya tidak akan cukup menuliskan ilmu Tuhan. Salah seorang guru
pernah berkata, “kalian semua apapun yg kalian lakukan terserah asal satu,
jangan pernah berhenti belajar” sangat salah ketika anggapan bahwa belajar itu
ya dibelakang meja di sekolah atau di perguruan tinggi. Belajar itu bebas boleh
dimanapun tempatnya, dan lagi… tidak sedikit yang bilang belajar itu khusus
untuk anak-anak sampai menjadi dewesa atau tua, lebih gampangnya lulus sarjana
lah.. hehe e setelah menjadi sarjana bukan waktunya belajar katanya waktunya
kerja. Haha a a
Setiap kegiatan
dari tidak mengerti menuju mengerti , dari kurang faham menjadi faham dst dst.. itulah belajar. Lakukan semuanya
dengan ikhlas dan konsisten dari dirimu
jangan ikut-ikutan. Karena semua yang dilakukan atau diekspresikan jika berasal
dari diri semuanya melatih tanggung jawab atas keputusan-keputusan yang
diambil. Menata mental, manage ketakutan,
menjadikan pribadi yang berani secara matang. Terus belajar, teruslah belajar
dan belajar terus…
16
Ramadhan 1438 H(aula PP. Raudhatut Thalibin)